Sahabat, ada kisah inspiratif seru nihhh.... baca yuks...
Si Kelinci Yang Penakut
Manusia
adalah mahluk sosial yang hidup saling bergantung satu sama lain. Walaupun ide
hidup saling tolong menolong ini menyenangkan, namun sesungguhnya banyak
konflik terjadi disana jika pengharapan kita tidak terpenuhi oleh lingkungan
kita.
Setiap
manusia mempunyai masalah. Masalah ini akan semakin besar kala kita mulai
membandingkajn diri kita dengan hal yang jauh lebih besar.
Kita
istimewa dan berhak mendapatkan kesuksesan apapun yang terjadi. Untuk itu mari
kita simak ilustrasi cerita di bawah ini, agar kita tetap semangat menghadapi
segala kemungkinan yang ada.
Sejak
dulu kelinci dikenal sebagai hewan bernyali kecil. Mereka sering ketakutan
tanpa sebab jelas. Seringkali mereka menyingkir sesegera mungkin jika
keamanannya terancam.
Suatu
hari nampaklah sekelompok kelinci tengah berkumpul di tepian sungai. Mereka
berkeluh kesah meratapi nyali mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang
selalu dibayangi marabahaya. Semakin dalam mereka mengobrol, mereka pun semakin
sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka sendiri. Alangkah malangnya
terlahir sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang
tidak punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan karena terganggu oleh telinga
panjang mereka yang tajam pendengarannya. Sehingga matanya yang berwarna
merahpun semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya.
Daripada hidup menderita dan terus menerus dihantui ketakutan mereka pun
berpikir untuk mati saja.
Keputusan
bunuh diri masal pun diambil. Mereka akan bersama – sama bunuh diri dengan
melompat dari tebing tinggi yang curam. Namun ketika mereka melewati pinggir
sungai, terlihat ada katak yang terkejut melihat kelinci yang berjumlah banyak.
Katak ketakutan melihat pemandangan itu. Katak pun melarikan diri dengan
melompat ke dalam sungai.
Kelinci
sering sekali melihat katak melompat ke dalam air dan mereka tidak
mempedulikannya. Tapi pemandangan yang baru dilihatnya sungguh lain. Diantara
sejumlah kelinci itu ada seekor kelinci yang sadar. Akhirnya kelinci itu
menghimbau rekan kelinci lainnya untuk menghentikan tindakan mereka untuk bunuh
diri. Karena mereka bukan satu – satunya jenis mahluk yang bernyali kecil.
Masih ada katak yang nyalinya jauh lebih kecil dibanding mereka. Hal ini
terbukti dengan larinya katak begitu melihat gerombolan kelinci.
Mendengar
perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain akhirnya terbuka pikirannya. Tiba –
tiba seolah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Dengan riang gembira mereka
pun saling membesarkan diri satu sama lain. Kelompok kelinci itu pun kembali
pulang dan melupakan niat untuk bunuh diri.
Saat
keberuntungan tidak memihak kepada kita, janganlah kita suka meratapi nasib
yang dirundung malang seakan kita mahluk paling menderita di bumi ini. Lihatlah
sekeliling kita. Masih banyak yang nasibnya kurang beruntung dibanding kita.
Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu menjalani semua itu dengan tegar dan
tetap berjuang, lalu kenapa kita tidak. Apapun keadaan hidup kita hari ini,
jalani dengan optimis dan aktif. Nasib tidak akan berubah tanpa manusia itu
sendiri yang merubahnya. Karena sesungguhnya sukses adalah hak semua orang yang
mau berjuang dengan sungguh – sungguh.
Manusia
selalu berada dalam keadaan bergairah, senang, sedih dan susah. Namun semua itu
tergantung kembali pada saluran mental itu sendiri. Daripada mati sebagai
pengecut lebih baik hidup sebagai ksatria. Setiap orang sebenarnya punya
kemampuan menghadapi masalah. Dan penyelesaian masalah itu bukanlah dengan
mengeluh. Karena mengeluh bisa menyebabkan depresi yang akhirnya membuat kita lupa
bahwa kita manusia mempunyai kekuatan mengubah hidup.
ok. inspiratif kan ceritanya. semoga sahabat Neys dapet inspirasi yaa...